SNMPN ? SPAN-PTKIN ? Lewaaaattt
Dengarkan Ben Bercerita :
SNMPN ? SPAN-PTKIN ?
Lewaaat
Hai, aku Kautsar Ramadhan, dan lebih akrab disapa icay.
Aku adalah lulusan SMA Surya Buana Malang Tahun 2020. Buat yang belum tau aku
adalah mahasiswa di Politeknik Negri Malang (Polinema). Kamu bisa menemukan
Polinema di pusat kota atau lebih tepatnya dijalan Soekarno Hatta No. 9. ini
kebanggaan bagiku bisa diterima dan berkuliah di salah satu politeknik negri
terbaik di Indonesia. Meskipun aku agak benci mengakui kalau perkuliahan
terutama kuliah online membuat kondisi mentalku nggak terlalu baik xixixi. Di
artikel kali ini aku akan bercerita seputar penerimaanku di Polinema.
Sebelum ngobrol lebih jauh tentang kuliahku, aku ingin
bercerita tentang cita-citaku. aku punya cita cita besar untuk menjadi seorang
mentri bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Terutama pada bidang pariwisata.
karena sejujurnya aku suka banget nge-vlog,
jalan jalan, dan traveling ke berbagai tempat wkwkwk. Ada banyak tempat cantik
di Indonesia yang mau aku kunjungi.
Karena
kesukaan dan passionku ini aku memutuskan mencoba mendaftar di jurusan
pariwisata. pada jalur SNMPTN aku tidak mungkin mengambil jurusan pariwisata
ataupun menejemen hotel karena semasa SMA aku mengambil jurusan IPA, sehingga
kemungkinan untuk diterima kecil sekali. Pada jalur undangan masuk perguruan
tinggi negri sangat tidak disarankan untuk memilih jurusan . Pada jalur SNMPN
aku tidak di perbolehkan untuk mengambil jurusan pariwisata sama bunda. Oleh
karena itu pada jalur SPAN-PTKIN (Seleksi
Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, semacam
jalur undangan untuk UIN dan IAIN di Indonesia) terbuka peluang untuk
menjadi mahasiswa jurusan “Pariwisata Syariah”. Jurusan ini merupakan jurusan
baru di UIN Mataram dan merupakan jurusan Pariwisata Syariah pertama di
Indonesia yang mana kemungkinan untuk diterimanyapun sangat kecil. Dari seluruh
pendaftar hanya diterima 16 orang saja sebagai angkatan pertama jurusan ini.
Alhamdulillah
dan diluar dugaan aku diterima di jurusan ini, aku mulai membayangkan masa
depan dan karir yang akan aku bangun di dunia pariwisata. aku akan
memperkenalkan keindahan alam dan keelokan budaya Indonesia ke kancah
internasional. Aku berpikir ini adalah berkah yang terbaik dan tidak
tergantikan.
1
bulan setelah pengumuman penerimaan mahasiswa baru …… jeng jeng jeng !!
huaaaaah pandemi COVID-19 datang dan ngehancurin semua khayalanku di industri
pariwisata. industri pariwisata di Indonesia mengalami penurunan jumlah turis
secara drastis. Anjuran pemerintah untuk #dirumahaja membuat beberapa destinasi
liburan kekurangan pengunjung. Selain itu pusat pusat keramaian seperti mall
dan destinasi wisata harus di tutup untuk sementara waktu (sekitar 2-3 bulan).
Hal ini membuat bunda khawatir dan melarangku untuk menempuh ilmu dan berkarir
di dunia pariwisata. bunda takut untuk kedepannya kita bangsa Indonesia
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dengan era new normal dan merecovery bisnis dan destinasi pariwisata nasional. Apalagi aku
diterima di UIN Mataram yang cukup jauh dari Kota Malang semakin membuat bunda
khawatir untuk aku melanjutkan study disana.
Dengan
berbagai pertimbangan akhirnya aku harus melupakan mimpiku untuk berkarir di
industry pariwisata dan memilih untuk melanjutkan study di Politeknik Negri
Malang. Di Polinema aku mengambil jurusan Teknik Kimia dengan prodi D-IV
Teknologi Kimia Industri. Aku di terima melalui jalur SNMPN (Seleksi Nasional
Masuk Politeknik Negri) atau sederhanannya jalur undangan. Sejujurnya aku nggak
tau, gimana aku dapat di terima di kampus ini. Karena latar belakang
pendidikanku adalah SMA islam, sementara ekosistem belajar Politeknik merupakan
lanjutan dari Sekolah Kejuruan yang mana sangat ideal bagi kamu yang bersekolah
di SMK. Alasanku memilih politeknik dibandingkan universitas atau universitas
islam sebenarnya terdengar cukup remeh, karena aku dengar kabar angin kalau
masuk ke politeknik ada jaminan kerja, bahkan sebelum kamu lulus. Aku menempuh
jenjang pendidikan SMA di malang sehingga akupun memutuskan untuk melanjutkan study di salah satu politeknik di malang,
yaitu Polinema.
Aku
melakukan beberapa registrasi di polinema, cukup dengan menyertakan nilai rapot
dari semester 1-5 dan prestasi semasa SMA, kita semua memiliki peluang yang
sama untuk diterima. Dan entah karena beruntung atau berkah, atau malah petaka
akhirnya aku diterima.
Wkwkww
mungkin kamu bingung kenapa aku sebut penerimaanku sebagai mahasiswa baru di
Polinema sebagai petaka, “ya allah sar, udah mah keterima, bersyukur kali”. Yah
aku juga berpikir begitu sebelum aku ditempa oleh ekosistem belajar Politeknik
secara online yang kurang cocok denganku.
Sejujurnya
euforia penerimaanku di Polinema sangat membekas dan terkesan nggak terlalu
menyenangkan. Aku ingat persis bagaimana aku mendapat informasi penerimaanku.
Aku bangun pagi dengan susah payah, semua teman teman termasuk guruku di
sekolah mengucapkan selamat via Whatsapp, aku kegirangan dan langsung lompat
dari Kasur serta berteriak “BUNDAAA !! Icay diterimaaa… !”, lalu aku kembali
berteriak dan mengerang kesakitan “AGHHH SIALAAAN, $%#&@#**$^”. Bunda ku
kaget dan memarahiku karena umpatanku. Yah bisa dibilang ungkapan pertama dari
bunda bukan pujian tapi malah nasihat Mario “bunda” Teguh. Soalnya pengumuman
penerimaanku ini berbarengan setelah kurang lebih 2 minggu setelah aku keluar
dari rumah sakit untuk menjalani operasi bahu (tulang selangka) kananku. Aku
tidak terlalu senang atas pencapaianku, karena aku berpikir “buat apa diterima
di kampus negri klo cuman punya sebelah tangan wkwkwk”.
Kembali
ke alasanku tadi kenapa aku menyebut diterimanya aku di polinema merupakan
sebuah petaka, dimana aku berkata ketidaksesuaian ekosistem belajar dengan gaya
belajarku. Untuk kamu yang sekarang sedang menempuh kelas 12 SMA/SMK/MA aku
berharap kamu sudah mengerti dengan ekosistem belajar di perguruan tinggi
impianmu. Bahkan kalau bisa kamu sudah memahami ekosistem belajar semenjak
bangku SMP sehingga kamu akan lebih terarah dalam pembinaan dijenjang
pendidikan SLTA.
Untuk
Kamu yang berada di Kelas 9 SLTP, kamu perlu tau ada 3 jenis SLTA formal. Ada
SMA (Sekolah Menengah Atas), MA (Madrasah Aliyah), dan SMK (sekolah Menengah
Kejuruan) yang masing masing memiliki ekosistem pembelajaran yang berbeda.
Di
SMA, kamu akan mendapati pembelajaran umum di tiga cabang fokus ilmu
diantaranya : MIPA, Sosial, dan Bahasa. di 3 fokus ilmu ini kamu hanya akan
memilih satu dan belajar seputar ilmu tersebut. Misalnya MIPA maka kamu akan
belajar Biologi, Kimia, fisika , Matematika dan kamu tidak akan belajar tentang
ilmu sosial. Begitupun di fokus ilmu sosial kamu akan belajar sosiologi,
geografi, ekonomi, dan kamu tidak akan menemukan pelajaran Ilmu alam. Dan ini
juga berlaku untuk fokus ilmu Bahasa. di jenjang SMA kamu akan banyak belajar
teori serta konsep umum dari fokus ilmu yang kamu pilih. Lulusan Siswa SMA
disiapkan untuk melanjutkan study di Universitas
Di
MA tidak berbeda jauh dengan SMA, namun dengan tambahan lingkup pembelajaran
yang islami. Seperti penambahan pembelajaran Bahasa Arab, Ilmu Fiqih, Akidah
Akhlak , Qur’an dan hadits. Adapun tambahan satu fokus ilmu lagi yaitu fokus
ilmu Agama Islam, sehingga ada 4 fokus ilmu di MA. Lulusan Siswa MA disiapkan
untuk melanjutkan study di perguruan tinggi islam seperti UIN dan IAIN.
Sementara
di SMK, kamu akan belajar satu cabang ilmu terapan. Setiap SMK memiliki jurusan
yang berbeda beda seperti Teknologi Komputer Jaringan, Pariwisata, Teknik
Mesin, Kimia industri dan sebagainya. Di jenjang SMK kamu akan banyak belajar
tentang ilmu praktis dan turun langsung serta memahami dunia kerja. Berbeda
dengan SMA dan MA yang dapat diselesaikan dalam 3 tahun, ada beberapa jurusan
SMK yang hanya dapat dituntaskan selama 4 tahun. Kamu akan mendapati ekosistem
pembelajaran dengan menggunakan modul tertentu dan intensitas tugas yang cukup
tinggi untuk meninjau pemahamanmu. Lulusan Siswa SMK disiapkan untuk menghadapi
dunia kerja atau melanjutkan study di perguruan tinggi kejuruan seperti
politeknik.
Inilah
yang membuat ku tidak nyaman dengan ekosistem belajar di polinema secara
Online. Aku belum beradaptasi dengan baik menggunakan media pembelajaran online
dan dihajar dengan banyak modul serta tugas dengan beberapa deadline yang cukup
singkat. Mungkin aku bakalan cerita lebih personal di Podcast SpotiCay
Huaaaah
mungkin itu aja yang ingin aku ceritakan dan Aku harap dari artikel ini kamu
dapat banyak hal tentang dunia pra-perkuliahan. Secara pribadi aku
berterimakasih sama Kamu, penikmat karyaku untuk membaca artikel ini sampai
selesai. Semoga di lain waktu kita bisa ketemu, tolong izinin aku untuk jabat
tanganmu dan ngucapin terima kasih secara langsung karena telah menjadi bagian
dari sahabat sekaligus penikmat karyaku.
Kamu
juga bisa menikmati podcastku “SpotiCay” di spotify, konten audio visual ku di
kanal youtube “Kautsar Ramadhan”. Nikmati juga konten konten menarik lainnya di
instagram di @ramadhan_kautsar. Terimakasih ^ _^.